1.
Fisik
a.
Speed and Agility (Kecepatan dan ketangkasan)
Kualitas-kualitas ini akan terkandung dalam pertandingan (game) dan permainan yang menggunakan
bola sejak kelompok usia dini/grassroot
(U5 - U12).
b.
Endurance (Daya Tahan)
Pemain secara individu dan seluruh tim dilatih untuk mampu
melakukan pergerakan dengan intensitas tinggi. Usia dini/grassroot (U5 - U12) mendapatkan daya tahan hanya melalui game/permainan dan latihan teknik.
Latihan khusus endurance diharamkan.
c.
Ketahanan dan Kekuatan
Pemain yang kuat mengembangkan kecepatan mereka dengan lebih
cepat, mampu menangkal cedera dan lebih kompetitif dalam pertandingan. Usia
dini/grassroot (U5 - U12) tidak perlu
berlatih ketahanan dan kekuatan karena belum adanya hormon testosterone.
2.
Teknik
a.
Passing dan receiving (mengumpan dan menerima bola)
Passing bola bawah yang dilakukan
dengan keras/tegas selagi berhadap-hadapan pada jarakyang bervariasi serta
menerima bola yang bergerak dilakukan di semua kelompok umur.
b.
Shooting (melesatkan tembakan)
Pemain harus menumbuhkan kemampuan untuk shooting dari jarak yang bervariasi. Semua pemain harus didorong
untuk banyak melakukan shooting dari
jarak-jarak yang berbeda selama permainan.
c.
Ball Control and turning (kontrol bola dan berbalik dengan
bola)
Pemain harus didorong untuk tetap mengontrol bola dan
menggunakan teknik gerakan memutar yang berbeda guna bergerak menjauh dari
pemain bertaha
3.
Taktik
a.
Bermain dari belakang
Semua tim harus merasa nyaman bermain bola semenjak dari
belakang melewati lapangan tengah dan dari sana menuju bagian akhir lapangan.
Umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang sudah menjadi ciri khas sepak bola
Indonesia hendaknya dipertahankan dan diperbaiki kualitasnya.
b.
Possession and Transition (penguasaan bola dan transisi)
Semua tim harus terus menjaga penguasaan bola dengan hanya
menggunakan satu/dua sentuhan saja. Pemain harus didorong untuk mendukung dan
bergerak sambil berkreasi dalam menentukan arah passing. Setelah permainan penguasaan bola berjalan dengan baik tim
harus belajar bagaimana mengumpan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya
dengan mulus dan efektif.
c.
Transisi Penyerangan/Pertahanan dan Serangan Balik yang cepat
Ketika penguasaan bola hilang, pemain harus bereaksi cepat
dan melakukan tekanan untuk mendapatkan bola kembali. Ketika bola kembali
dikuasai, pemain harus segera mungkin melakukan serangan balik.
4.
Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental
a.
Respect and Discipline (respek dan disiplin)
Pemain harus beradaptasi pada aturan di dalam tim dan
menghargai rekan satu tim, pelatih, wasit dan lawan.
b.
Cooperation (Kerjasama)
Setiap pemain menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari tim
dalam satu unit, dan harus bekerjasama dengan rekan satu tim untuk meraih
sasaran bersama dalam tiap sesi dan permainan, sebagaimana untuk seluruh musim
kompetisi.
c.
Competitiveness (Menumbuhkan Jiwa Kompetisi)
Pemain yang memiliki jiwa kompetisi (spirit pantang menyerah)
harus dihargai karena usaha dan fokus mereka.
PRINSIP BERMAIN (PRINSIPLES
OF PLAY)
1.
Pelatih
Permainan
penguasaan bola (possession) dan permainan
lapangan lebih kecil (small sidedgames)
dengan lebih sedikit pemain sangat baik untuk menumbuhkan pengertian
taktissekaligus mengasah kemampuan teknis pemain.Berlatih dengan lawan dan
kompetisi dengan sistim reward and
punishment (pemberian penghargaan dan hukuman) dalam sesi latihan harus
dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi dalam diri pemain.Permainan yang
memiliki intensitas tinggi didasari oleh kecepatan dan ketangkasan. Singkat
tetapi intensif dalam setiap bagian latihan. Beri waktu untuk istirahat lalu
pacu kinerja mereka saat latihan sehingga memaksimalkan hasil latihan.
2.
Pemain
a. Maksimal satu, dua atau tiga
sentuhan :
Meminimalkan jumlah sentuhan menambahkecepatan permainan. Bermainlah dengan
sederhana : jangan paksakan situasi, terlalu banyak menggiring bola,
sembarangan dengan bola, atau memilih opsi yang sulit.
b. Tetap menjaga bola di tanah : Bola yang dimainkan
mendatar di atas tanah akan lebihmudah dikontrol dan dapat didistribusikan
dengan lebih efektif dan cepat oleh tim.
c. Akurasi dan kualitas passing
: Passing harus keras dan akurat, dengan
bobot yang tepat.
d. Sentuhan pertama : Pastikan sentuhan pertama
dilakukan secara terkontrol tanpamenghentikan bola. Sentuhlah bola menjauh dari
tekanan dan arahkan ke daerah yang bebas.
e. Pemahaman dan kewaspadaan : Semua pemain, dengan atau
tanpa bola harus terusmenerus mengamati lapangan, kawan dan lawan.
f. Situasi 1 v 1 : Bentuk determinasi pemain
untuk secepatnya menguasai bola kembali saatbertahan dan bermain sederhana saat
menyerang dangan cara menyentuh bola ke samping dengan cepat guna melewati
lawan.
g. Transisi individu : Pemain harus bereaksi
dengan cepat ketika penguasaan bola berganti daripenyerangan ke pertahanan dan
sebaliknya.
h. Shooting : Selalu perhatikan gawang
lawan. Semua pemain didorong untuk melesatkantembakan.
i. Mengambil resiko : Sepak bola adalah olah
raga yang memungkinkan terjadinya banyakkesalahan. Kesalahan-kesalahan adalah
bagian dari permainan dan proses belajar. Pemain didorong untuk mengambil
resiko dalam sesi latihan guna mengembangkan kecepatan bermain.
3.
Tim
a. Semua pemain bertahan dan
semua pemain menyerang : Semua pemain harus terlibatdalam permainan sebagai satu
unit.
b. Ciptakan situasi menang
jumlah :
Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan jumlahpemain. Saat menyerang diupayakan
untuk menang jumlah sedangkan bertahan untuk minimal tidak kalah jumlah.
c. Aliran bola : Bola harus mengalir dari
dalam ke luar, dari luar ke dalam sisi permainan. Bolalebih mudah dikuasai di
sisi luar lapangan karena sisi dalam lapangan tekanan lawan lebih besar (tentu
saja hal ini bisa berubah tergantung situasi).
d. Prinsip segitiga dan pilihan
arah passing : Pemain yang menguasai bola harus terus menerusmenerima dukungan dan
setidaknya memiliki 2 pilihan untuk melakukan passing. Saat usia dini/grassroot
(U5-U12) ajarkan pemain membentuk ketupat saat menyerang guna menciptakan 3
opsi mengumpan; ke kiri, ke kanan dan kedepan/belakang.
e. Kecepatan permainan : Pergerakan cepat bola
(saat menyerang), sedangkan saat bertahan(tanpa bola) menciptakan situasi 2 v 1
(menang jumlah).
f. Pergerakan tanpa bola : Cari ruang terbaik yang
tersedia untuk memberikan pilihan arahuntuk mengumpan bagi pemain yang sedang
menguasai bola.
g. Melakukan tekanan sebagai
satu unit :
Melakukan gerakan menekan yang terorganisasidengan rapi (menekan secara
bersama-sama) sehingga memaksa lawan melakukan kesalahan.
h. Perpindahan (Transisi) : Upayakan perpindahan
dengan mengurangi jumlah operan yangdibutuhkan untuk mendekati area target atau
gawang lawan.
i. Arah permainan : Permainan mengalir dalam 2
arah (bertahan dan menyerang). Selalutekankan prinsip sederhana namun penting
ini dalam semua latihan yang dilakukan.
j. Miliki inisiatif selama
permainan :
Situasi sulit bisa terjadi kapan saja. Tim harus mampuberadaptasi saat terjadi
situasi yang berbeda/tidak terencana. Beberapa pemain harus dipersiapkan
sebagai pemimpin rekan-rekannya dilapangan
FONDASI
PROGRAM PEMBINAAN YANG BERKUALITAS
Lapangan Yang Memadai
Lapangan paling tidak harus
rata (berdebu tidak masalah asal rata). Jika di desa Anda hanya ada lapangan
kecil, bentuklah tim U12, U10 atau U8, dan bermainlah 5 v 5 atau 7 v 7. Pemain
berusia 12 tahun keatas harus bermain di lapangan besar sesuai standar FIFA.
Pengetahuan Gizi
Orang tua dan
pemain memiliki pengetahuan akan gizi dan disiplin dalam mengkonsumsi
makanan dan minuman yang membantu perkembangan fisik pemain.
Dukungan Penuh Orang Tua
Kegiatan anak
harus diketahui dan direstui oleh orang tua masing-masing. Dukungan penuh tidak
berarti tekanan. Biarkan pemain berkembang dengan nyaman; didukung tapi
tidak ditekan.
Liga Dan Turnamen Yang
Memadai
Liga dan turnamen SSB dalam
lingkup PENGCAB (Pengurus Cabang) perlu dilaksanakan sesering mungkin. Agar
tidak tergantung pada PENCAB, bentuklah sebuah asosiasi SSB di daerah anda atau
bergabunglah secara gratis dengan asosiasi SSB Pusat (ASSBI).
Jumlah Pemain Atau Grup Yang
Dibatasi
Peserta latihan yang terlalu
banyak tidak efektif dan sulit untuk diawasi secara individu.
Banyak Bola!
Penting tersedia satu bola
untuk setiap pemain.
Cones
Sediakan cones beragam warna guna efisiensi
latihan.
Kostum dan Rompi
Kostum dan rompi latihan
beragam warna harus tersedia guna efisiensi latihan.
Peralatan Bantu Lainnya
Tersedia pula tangga koordinasi,
2-4 gawang kecil, beberapa barbel (2-5 kg), gawang-gawang pendek untuk
rintangan serta tiang-tiang plastik.
2.
Faktor Pembina (Pelatih)
Kualitas
a. Standar sertifikasi D dan C.
b. Sering/banyak ikut pelatihan
atau seminar lebih baik, mau belajar (melalui buku, internet, dll).
c. Memiliki semangat, jeli
dalam melakukan pembenaran pada pemain.
Kuantitas
Pemenuhan
kuantitas pelatih dalam sbuah akademi ataupun SSB(Sekolah Sepak bola) mutlak
diperlukan. Pembagian spesifikasi latihan berguna untuk menunjang kemampuan
pembinaan yang menghasilkan indifidu dengan kualitas permainan yang baik
Teladan
Seorang pelatih
mutlak harus menjadi teladan baik dalam perkataan dan tingkah laku : tidak suka
omong kotor, tepat waktu, bisa menjaga emosi, tidak melakukan pencurian umur,
dll.
Motivator
Bukan pencela atau pemaki.
Sering dan terus menerus memberikan semangat dengan perkataan dan bahasa tubuh
yang positif.
Mengutamakan Pendidikan
Formal
Perlu memahami
konsep “Student athlete”; seorang
pemain adalah seorang murid sekolah, baru kemudian menjadi atlit. Dengan kata
lain, sekolah harus diutamakan oleh pemain, pelatih dan orang tua.
Dapat Mengelompokkan
Kualitas Masing-Masing Pemain
Pelatih sangat bergantung
kepada pemain. Pelatih harus bisa melihat potensi pemain misalnya dengan
latihan atau pergantian posisi. Yang diperhatikan adalah : Teknik, Speed dengan bola, Speed tanpa bola, Visi, Penempatan posisi, Karakter atau Mental.
Karakter perlu diperhatikan karena karakter adalah faktor penentu kesuksesan
pemain itu sendiri sekaligus berpengaruh pada kebersamaan tim.
Berjiwa Pemimpin
Kualitas pelatih sebagai
pemimpin sangat berpengaruh pada respek pemain pada pelatih. Sebagai sorang
pemimpin pelatih harus :
a. Menjadi Contoh Hidup : Teladan dalam perkataan dan tingkah laku.
b. Mampu menjadi Pengatur / Penengah Hubungan antar manusia : Terutama dibutuhkansaat
terjadi perselisihan atau ketegangan antar pemain. Baik di dalam tim sendiri
maupun dengan tim lawan .
c. Peduli pada pemain : Tunjukkan kepedulian kepada para pemain, seperti masalahpendidikan
atau kesehatan pemain. Jangan sekadar menuntut pemain berprestasi. Kenali dan
selalu tunjukkan kepedulian anda pada pemain.
d. Kompeten : Memiliki kemampuan yang memadai untuk duduk di dalam posisi
pelatih.Maka perlu untuk terus menerus belajar menambah pengetahuan, baik
secara umum maupun dalam bidang kepelatihan.
e. Fair (sifat adil) : Pelatih tidak pilih kasih kepada anak-anak
didiknya, melihat potensiterbaik berdasarkan kemampuan, bukan pilih-pilih.
f. Konsisten : Tegakkan peraturan dan hukum. Pujilah pemain tanpa pandang
bulu. Setalitiga uang dengan prinsip ini adalah kemampuan pelatih untuk selalu
menegakkan peraturan tanpa berubah sejalan dengan waktu.
Pelatih harus mampu/ahli
dalam menyusun program latihan
Buatlah program latihan yang
:
a. Realistis : Sesuai kebutuhan saat pertandingan.
b. Variatif : Memiliki kreativitas latihan yang beragam dan tidak
membosankan.
c. Metodis : Memiliki metode latihan yang tertata rapi dan berjenjang; ,
bukansembarangan membuat program latihan.
d. Mencakup semua aspek : Fisik, Teknik, Taktik, Mental dan Karakter.
e. Tematis : Memiliki tema atau tujuan yang dipersiapkan. Dari awal
hingga akhir latihan,tema latihan terlihat jelas lewat variasi-variasi latihan
yang dipilih. Membuat program yang tematis dikhususkan bagi usia 15 tahun ke
atas dan dewasa.
f. Sesuai prinsip “Benang Merah “ : Masing-masing sesi latihan
saling berkaitan, salingberhubungan antara latihan yang satu dan yang lainnya
sehingga menghasilkan keutuhan latihan yang baik.
g. Terencana (Tertulis) : Untuk dokumentasi dan supaya dapat dikoreksi dari
waktu kewaktu. Merencanakan latihan anda bisa mengetahui perlengkapan apa saja
yang dibutuhkan sehingga latihan bisa berjalan dengan efektif.
Pengetahuan Taktik
Selain masalah teknik, sepak
bola juga sangat ditentukan oleh taktik. Pemahaman mendasar mengenai taktik
yang wajib dimiliki oleh seorang pelatih adalah :
a. Taktik bertahan ; Pengertian permainan saat bertahan sebagai
individu/grup/tim.
b. Taktik menyerang ; Pengertian permainan saat menyerang sebagai individu
/ grup/tim.
c. Situasi standar; Lemparan ke dalam, free kick, tendangan penjuru dan goal kick.
d. Taktik hari pertandingan; Penentuan tipe pemain dan formasi yang dipilih,
pergantianpemain dan arahan spesifik sesuai kelebihan/kelemahan lawan pada saat
bertanding
3.
Program Pembinaan
Sehari-Hari/Rutin (Program Latihan)
Program pembinaan yang rutin
dilakukan harus mencakup dan sesuai dengan falsafah program pembinaan sepak
bola modern yang di jabarkan dalam halaman berikut.
”Practice doesn’t makes perfect, perfect practice makes
perfect”