Selasa, 28 Maret 2017

Spesifikasi Pelatihan Sepak Bola Untuk umum

1.      Fisik
a.      Speed and Agility (Kecepatan dan ketangkasan)
Kualitas-kualitas ini akan terkandung dalam pertandingan (game) dan permainan yang menggunakan bola sejak kelompok usia dini/grassroot (U5 - U12).
b.      Endurance (Daya Tahan)
Pemain secara individu dan seluruh tim dilatih untuk mampu melakukan pergerakan dengan intensitas tinggi. Usia dini/grassroot (U5 - U12) mendapatkan daya tahan hanya melalui game/permainan dan latihan teknik. Latihan khusus endurance diharamkan.
c.       Ketahanan dan Kekuatan
Pemain yang kuat mengembangkan kecepatan mereka dengan lebih cepat, mampu menangkal cedera dan lebih kompetitif dalam pertandingan. Usia dini/grassroot (U5 - U12) tidak perlu berlatih ketahanan dan kekuatan karena belum adanya hormon testosterone.

2.      Teknik
a.      Passing dan receiving (mengumpan dan menerima bola)
Passing bola bawah yang dilakukan dengan keras/tegas selagi berhadap-hadapan pada jarakyang bervariasi serta menerima bola yang bergerak dilakukan di semua kelompok umur.
b.      Shooting (melesatkan tembakan)
Pemain harus menumbuhkan kemampuan untuk shooting dari jarak yang bervariasi. Semua pemain harus didorong untuk banyak melakukan shooting dari jarak-jarak yang berbeda selama permainan.
c.       Ball Control and turning (kontrol bola dan berbalik dengan bola)
Pemain harus didorong untuk tetap mengontrol bola dan menggunakan teknik gerakan memutar yang berbeda guna bergerak menjauh dari pemain bertaha

3.      Taktik
a.      Bermain dari belakang
Semua tim harus merasa nyaman bermain bola semenjak dari belakang melewati lapangan tengah dan dari sana menuju bagian akhir lapangan. Umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang sudah menjadi ciri khas sepak bola Indonesia hendaknya dipertahankan dan diperbaiki kualitasnya.
b.      Possession and Transition (penguasaan bola dan transisi)
Semua tim harus terus menjaga penguasaan bola dengan hanya menggunakan satu/dua sentuhan saja. Pemain harus didorong untuk mendukung dan bergerak sambil berkreasi dalam menentukan arah passing. Setelah permainan penguasaan bola berjalan dengan baik tim harus belajar bagaimana mengumpan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya dengan mulus dan efektif.
c.       Transisi Penyerangan/Pertahanan dan Serangan Balik yang cepat
Ketika penguasaan bola hilang, pemain harus bereaksi cepat dan melakukan tekanan untuk mendapatkan bola kembali. Ketika bola kembali dikuasai, pemain harus segera mungkin melakukan serangan balik.

4.      Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental
a.      Respect and Discipline (respek dan disiplin)
Pemain harus beradaptasi pada aturan di dalam tim dan menghargai rekan satu tim, pelatih, wasit dan lawan.
b.      Cooperation (Kerjasama)
Setiap pemain menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari tim dalam satu unit, dan harus bekerjasama dengan rekan satu tim untuk meraih sasaran bersama dalam tiap sesi dan permainan, sebagaimana untuk seluruh musim kompetisi.
c.       Competitiveness (Menumbuhkan Jiwa Kompetisi)
Pemain yang memiliki jiwa kompetisi (spirit pantang menyerah) harus dihargai karena usaha dan fokus mereka.
PRINSIP BERMAIN (PRINSIPLES OF PLAY)
1.             Pelatih
Permainan penguasaan bola (possession) dan permainan lapangan lebih kecil (small sidedgames) dengan lebih sedikit pemain sangat baik untuk menumbuhkan pengertian taktissekaligus mengasah kemampuan teknis pemain.Berlatih dengan lawan dan kompetisi dengan sistim reward and punishment (pemberian penghargaan dan hukuman) dalam sesi latihan harus dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi dalam diri pemain.Permainan yang memiliki intensitas tinggi didasari oleh kecepatan dan ketangkasan. Singkat tetapi intensif dalam setiap bagian latihan. Beri waktu untuk istirahat lalu pacu kinerja mereka saat latihan sehingga memaksimalkan hasil latihan.

2.             Pemain
a. Maksimal satu, dua atau tiga sentuhan : Meminimalkan jumlah sentuhan menambahkecepatan permainan. Bermainlah dengan sederhana : jangan paksakan situasi, terlalu banyak menggiring bola, sembarangan dengan bola, atau memilih opsi yang sulit.
b.      Tetap menjaga bola di tanah : Bola yang dimainkan mendatar di atas tanah akan lebihmudah dikontrol dan dapat didistribusikan dengan lebih efektif dan cepat oleh tim.
c.      Akurasi dan kualitas passing : Passing harus keras dan akurat, dengan bobot yang tepat.
d. Sentuhan pertama : Pastikan sentuhan pertama dilakukan secara terkontrol tanpamenghentikan bola. Sentuhlah bola menjauh dari tekanan dan arahkan ke daerah yang bebas.
e.     Pemahaman dan kewaspadaan : Semua pemain, dengan atau tanpa bola harus terusmenerus mengamati lapangan, kawan dan lawan.
f.   Situasi 1 v 1 : Bentuk determinasi pemain untuk secepatnya menguasai bola kembali saatbertahan dan bermain sederhana saat menyerang dangan cara menyentuh bola ke samping dengan cepat guna melewati lawan.
g.   Transisi individu : Pemain harus bereaksi dengan cepat ketika penguasaan bola berganti daripenyerangan ke pertahanan dan sebaliknya.
h. Shooting : Selalu perhatikan gawang lawan. Semua pemain didorong untuk melesatkantembakan.
i.  Mengambil resiko : Sepak bola adalah olah raga yang memungkinkan terjadinya banyakkesalahan. Kesalahan-kesalahan adalah bagian dari permainan dan proses belajar. Pemain didorong untuk mengambil resiko dalam sesi latihan guna mengembangkan kecepatan bermain.
3.             Tim
a.       Semua pemain bertahan dan semua pemain menyerang : Semua pemain harus terlibatdalam permainan sebagai satu unit.
b.  Ciptakan situasi menang jumlah : Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan jumlahpemain. Saat menyerang diupayakan untuk menang jumlah sedangkan bertahan untuk minimal tidak kalah jumlah.
c.     Aliran bola : Bola harus mengalir dari dalam ke luar, dari luar ke dalam sisi permainan. Bolalebih mudah dikuasai di sisi luar lapangan karena sisi dalam lapangan tekanan lawan lebih besar (tentu saja hal ini bisa berubah tergantung situasi).
d.   Prinsip segitiga dan pilihan arah passing : Pemain yang menguasai bola harus terus menerusmenerima dukungan dan setidaknya memiliki 2 pilihan untuk melakukan passing. Saat usia dini/grassroot (U5-U12) ajarkan pemain membentuk ketupat saat menyerang guna menciptakan 3 opsi mengumpan; ke kiri, ke kanan dan kedepan/belakang.
e.  Kecepatan permainan : Pergerakan cepat bola (saat menyerang), sedangkan saat bertahan(tanpa bola) menciptakan situasi 2 v 1 (menang jumlah).
f.   Pergerakan tanpa bola : Cari ruang terbaik yang tersedia untuk memberikan pilihan arahuntuk mengumpan bagi pemain yang sedang menguasai bola.
g.  Melakukan tekanan sebagai satu unit : Melakukan gerakan menekan yang terorganisasidengan rapi (menekan secara bersama-sama) sehingga memaksa lawan melakukan kesalahan.
h.  Perpindahan (Transisi) : Upayakan perpindahan dengan mengurangi jumlah operan yangdibutuhkan untuk mendekati area target atau gawang lawan.
i.   Arah permainan : Permainan mengalir dalam 2 arah (bertahan dan menyerang). Selalutekankan prinsip sederhana namun penting ini dalam semua latihan yang dilakukan.
j.   Miliki inisiatif selama permainan : Situasi sulit bisa terjadi kapan saja. Tim harus mampuberadaptasi saat terjadi situasi yang berbeda/tidak terencana. Beberapa pemain harus dipersiapkan sebagai pemimpin rekan-rekannya dilapangan


FONDASI PROGRAM PEMBINAAN YANG BERKUALITAS

1.             Fasilitas & Faktor Pendukung
      Lapangan Yang Memadai
     Lapangan paling tidak harus rata (berdebu tidak masalah asal rata). Jika di desa Anda hanya ada lapangan kecil, bentuklah tim U12, U10 atau U8, dan bermainlah 5 v 5 atau 7 v 7. Pemain berusia 12 tahun keatas harus bermain di lapangan besar sesuai standar FIFA.
Pengetahuan Gizi
Orang tua dan pemain memiliki pengetahuan akan gizi dan disiplin dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang membantu perkembangan fisik pemain.
Dukungan Penuh Orang Tua
Kegiatan anak harus diketahui dan direstui oleh orang tua masing-masing. Dukungan penuh tidak berarti tekanan. Biarkan pemain berkembang dengan nyaman; didukung tapi tidak ditekan.
Liga Dan Turnamen Yang Memadai
Liga dan turnamen SSB dalam lingkup PENGCAB (Pengurus Cabang) perlu dilaksanakan sesering mungkin. Agar tidak tergantung pada PENCAB, bentuklah sebuah asosiasi SSB di daerah anda atau bergabunglah secara gratis dengan asosiasi SSB Pusat (ASSBI). 
Jumlah Pemain Atau Grup Yang Dibatasi
Peserta latihan yang terlalu banyak tidak efektif dan sulit untuk diawasi secara individu.
Banyak Bola!
Penting tersedia satu bola untuk setiap pemain.
Cones
Sediakan cones beragam warna guna efisiensi latihan.
Kostum dan Rompi
Kostum dan rompi latihan beragam warna harus tersedia guna efisiensi latihan.
Peralatan Bantu Lainnya
Tersedia pula tangga koordinasi, 2-4 gawang kecil, beberapa barbel (2-5 kg), gawang-gawang pendek untuk rintangan serta tiang-tiang plastik.

2.             Faktor Pembina (Pelatih)
Kualitas
a.       Standar sertifikasi D dan C.
b.      Sering/banyak ikut pelatihan atau seminar lebih baik, mau belajar (melalui buku, internet, dll).
c.       Memiliki semangat, jeli dalam melakukan pembenaran pada pemain.
Kuantitas
Pemenuhan kuantitas pelatih dalam sbuah akademi ataupun SSB(Sekolah Sepak bola) mutlak diperlukan. Pembagian spesifikasi latihan berguna untuk menunjang kemampuan pembinaan yang menghasilkan indifidu dengan kualitas permainan yang baik
Teladan
Seorang pelatih mutlak harus menjadi teladan baik dalam perkataan dan tingkah laku : tidak suka omong kotor, tepat waktu, bisa menjaga emosi, tidak melakukan pencurian umur, dll.
Motivator
Bukan pencela atau pemaki. Sering dan terus menerus memberikan semangat dengan perkataan dan bahasa tubuh yang positif.
Mengutamakan Pendidikan Formal
Perlu memahami konsep “Student athlete”; seorang pemain adalah seorang murid sekolah, baru kemudian menjadi atlit. Dengan kata lain, sekolah harus diutamakan oleh pemain, pelatih dan orang tua.
Dapat Mengelompokkan Kualitas Masing-Masing Pemain
Pelatih sangat bergantung kepada pemain. Pelatih harus bisa melihat potensi pemain misalnya dengan latihan atau pergantian posisi. Yang diperhatikan adalah : Teknik, Speed dengan bola, Speed tanpa bola, Visi, Penempatan posisi, Karakter atau Mental. Karakter perlu diperhatikan karena karakter adalah faktor penentu kesuksesan pemain itu sendiri sekaligus berpengaruh pada kebersamaan tim.
Berjiwa Pemimpin
Kualitas pelatih sebagai pemimpin sangat berpengaruh pada respek pemain pada pelatih. Sebagai sorang pemimpin pelatih harus :
a.       Menjadi Contoh Hidup : Teladan dalam perkataan dan tingkah laku.
b.      Mampu menjadi Pengatur / Penengah Hubungan antar manusia : Terutama dibutuhkansaat terjadi perselisihan atau ketegangan antar pemain. Baik di dalam tim sendiri maupun dengan tim lawan .
c.       Peduli pada pemain : Tunjukkan kepedulian kepada para pemain, seperti masalahpendidikan atau kesehatan pemain. Jangan sekadar menuntut pemain berprestasi. Kenali dan selalu tunjukkan kepedulian anda pada pemain.
d.      Kompeten : Memiliki kemampuan yang memadai untuk duduk di dalam posisi pelatih.Maka perlu untuk terus menerus belajar menambah pengetahuan, baik secara umum maupun dalam bidang kepelatihan.
e.       Fair (sifat adil) : Pelatih tidak pilih kasih kepada anak-anak didiknya, melihat potensiterbaik berdasarkan kemampuan, bukan pilih-pilih.
f.       Konsisten : Tegakkan peraturan dan hukum. Pujilah pemain tanpa pandang bulu. Setalitiga uang dengan prinsip ini adalah kemampuan pelatih untuk selalu menegakkan peraturan tanpa berubah sejalan dengan waktu.
Pelatih harus mampu/ahli dalam menyusun program latihan
Buatlah program latihan yang :
a.    Realistis : Sesuai kebutuhan saat pertandingan.
b.    Variatif : Memiliki kreativitas latihan yang beragam dan tidak membosankan.
c.    Metodis : Memiliki metode latihan yang tertata rapi dan berjenjang; , bukansembarangan membuat program latihan.
d.   Mencakup semua aspek : Fisik, Teknik, Taktik, Mental dan Karakter.
e.    Tematis : Memiliki tema atau tujuan yang dipersiapkan. Dari awal hingga akhir latihan,tema latihan terlihat jelas lewat variasi-variasi latihan yang dipilih. Membuat program yang tematis dikhususkan bagi usia 15 tahun ke atas dan dewasa.
f.     Sesuai prinsip “Benang Merah “ : Masing-masing sesi latihan saling berkaitan, salingberhubungan antara latihan yang satu dan yang lainnya sehingga menghasilkan keutuhan latihan yang baik.
g.    Terencana (Tertulis) : Untuk dokumentasi dan supaya dapat dikoreksi dari waktu kewaktu. Merencanakan latihan anda bisa mengetahui perlengkapan apa saja yang dibutuhkan sehingga latihan bisa berjalan dengan efektif.
Pengetahuan Taktik
Selain masalah teknik, sepak bola juga sangat ditentukan oleh taktik. Pemahaman mendasar mengenai taktik yang wajib dimiliki oleh seorang pelatih adalah :
a.    Taktik bertahan ; Pengertian permainan saat bertahan sebagai individu/grup/tim.
b.    Taktik menyerang ; Pengertian permainan saat menyerang sebagai individu / grup/tim.
c.    Situasi standar; Lemparan ke dalam, free kick, tendangan penjuru dan goal kick.
d.   Taktik hari pertandingan; Penentuan tipe pemain dan formasi yang dipilih, pergantianpemain dan arahan spesifik sesuai kelebihan/kelemahan lawan pada saat bertanding
3.             Program Pembinaan Sehari-Hari/Rutin (Program Latihan)
Program pembinaan yang rutin dilakukan harus mencakup dan sesuai dengan falsafah program pembinaan sepak bola modern yang di jabarkan dalam halaman berikut.
”Practice doesn’t makes perfect, perfect practice makes perfect”

Klik disini dan dapatkan program latihan